Sabtu, 01 Desember 2012

tugas, membca



NAMA       : TANTRI APRIYANA
NIM            : 120388201123
KELAS       : E 4



BAB DUA
DIANOGSIS SENDIRI
1.         mengetahui posisi awal
Posisi ialah                                                
a)      Ada tidaknya kebiasaan yang tidak efisien pada sesseorang, sadar atau tidak, sewaktu membaca yang mempengaruhi kemampuan membaca orang tersebut.
b)      Kemampuan membaca.
Dengan mengetahui posisi awal, kebiasaan yang tidak efisien akan dapat ditinggalkan secara efektif, karena sudah dapat dijadikan sasaran pasti dari kegiatan-kegiatan, melalui penjelasan-penjelasan, latihan-latihan, dan kegiatan-kegiatan.
2.         kebiasaan yang tidak efisien
Kebiasaan yang biasanya mengurangi kemampuan membaca walaupun untuk maksud tertentu kebiasaan itu diperlukan. Cepat lambatnya seseorang mencapai kemampuan membaca yang diharapkan, tergantung pada cepat lambatnya orang tersebut meninggalkan kebiasaan-kebiasaan yang tidak efisien itu.
Kebiasaan-kebiasaan yang tidak efisien:
a)      Membaca dengan suara terdengar.
b)      Membaca dengan suara berbisik.
c)      Membaca dengan bibir bergerak.
d)     Membaca dengan kepala bergerak mengikuti baris bacaan.
e)      Membaca dengan menunjuk baris bacaan dengan jari, pensil atau benda lainnya.
f)       Membaca kata demi kata.
g)      Susah mengadakan kosentrasi sewaktu membaca.
h)      Cepat lupa isi bagian-bagian bacaan yang telah dibaca.
i)        Tidak dapat dengan cepat menemukan informasi tertentu yang diperlukan dalam bacaan.
j)        Jarang membaca.
3.         mengukur kemampuan membaca
               Cara mengukur kemampuan membaca ialah: jumlah kata yang dapat dibaca per menit dikalikan dengan presentase pemahaman isi bacaan.

BAB LIMA
INFORMASI FOKUS
1.      Arti informasi fokus
         Semua informasi yang terdapatdalam suatu bacaan merupakan pengetahuan, tapi hanya sebagian informasi saja dari informasi-informasi itu yang dibutuhkan pada kesempatan membaca tertentu.

2.      Menentukan informasi fokus

a)      Untuk mengatasi suatu masalah yang sedang dihadapi pada suatu waktu, seseorang memerlukan informasi tertentu.
b)      Dalam hal membaca umumnya, informasi fokus biasanya dapat ditentukan sebagai berikut:
1.      Kalimat khususnya dalam bahasa tulisan, mempunyai bagian-bagian yang mengandung makna pokok kalimat atau proposisi.

2.      Suatu paragraf yang baik mengandung pikiran pokok dan jabaran pikiran pokok itu.


3.      Suatu artikel yang baik juga mengandung pikiran pokok dan jabarannya, pikiran pokok yang dimaksud ini tergambar pada judul artikel, dan lebih tergambar setelah membaca pendahuluan atau paragraf pendahuluan.

4.      Setiap buku yang baik juga terdapat pikiran pokok dan jabaran pokok, pikiran pokok yang dimaksud biasanya tergambar secara umum pada judul buku dan akan lebih jelas setelah membaca judul bab-bab dan sub-subbab buku yang terdapat pada daftar isi.

3.      Teknik-teknik menentukan informasi fokus

a. Baca pilih ialah pembaca memilih bacaan atau bagian-bagian bacaan yang dianggap relevan, atau berisi informasi fokus yang ditentukan.

b.Baca lompat ialah pembaca memilih bagian-bagian bacaan yang dianggap relevan dengan cara melompatinya atau melampauinya.


c. Baca layap ialah membaca dengan cepat untuk mengetahui isi umum suatu bacaan atau bagiannya.
d.      Baca tatap ialah membaca dengan cepat dan memusatkan perhatian untuk menemukan informasi fokus yang telah ditentukan.



BAB ENAM
KOMPETENSI KEBAHASAAN

1.Arti kompetensi kebahasaan

               Adalah kemampuan dan kepekaan seseorang dalam menggunakan kemampuannya dalam menggunakan kaidah-kaidah tata bahasa yang dalam bahasa tulisan lebih baik dari bahasa lisan. Pembaca sebaiknya, bahkan seharusnya memiliki kompetensi kebahasaan yang kuat. Berikut ini akan dibicarakan beberapa masalah utama yang bekenaan dengan peranan kompetensi kebahasaan dalam membaca, yang diikuti oleh beberapa latihan.

2.Beberapa masalah

·         Kurang peka terhadap penanda-penanda konstektual
·         Kekeliruan karena persamaan bentuk
·         Kurang memahami arti

a.      Penanda-penanda konstektual
   Terdapat pada semua tingkatan bahasa (fonologi, morfologi, sintaksis, sematik). Pada fonologi penanda-penanda konstektual berkaitan dengan susunan fonem yang membentuk kata yang realisasinya berupa ejaan. Pada tingkat morfologi penanda-penanda konstektual berkaitan dengan afikasi(sangat penting berpengaruh pada jenis kata dan arti serta susunan kalimat), reduplikasi(pengulangan) dan pemajemukan. Pada sintaksis penanda -penanda konstektual yang paling pokok ialah yang bekenaan dangan kata-kata isi dan kata-kata struktur.
   Proposi pokok adalah makna pokok suatu kalimat. Penanda-penanda konstektual seperti dimaksud harus ditemukan untuk menangkap proposi pokok yang mmerupakan makna pokok kalimat.

b.      Persamaan bentuk
   Kata-kata yang sama bentuknya dapat membuat kekeliruan saat membaca oleh karena itu pembaca harus peka terhadap perbedaan itu, contoh
Ø  Kurang penerangan dalam ruangan itu
(lampu atau cahaya)
Ø  Dia memberi penerangan tentang keluarga berencana
(penjelasan infomasi)

c.       Berbagai arti
Pembaca haruslah mengetahui dan peka terhadap berbagai jenis arti, seperti arti lesikal, struktual, denotatif, konotatif, dan beberapa arti kiasan seperti metafora, personifikasi, hiperbol metonimia, aliterasi, dan sebagainya. Arti lesikal adalah kata itu seperti yang terdapat dalam kamus yang mencakup arti denotatif dan konotatif. Arti struktualadalah arti fungsional dalam kalimat. Arti denotatif ialah arti yang berupa sesuatu yang dinyatakan oleh kata bersangkutan. Arti konotatif ialah arti tambahanyang biasanya bersikap emosional.



BAB TUJUH
MEMBACA PARAGRAF

1.Arti paragraf

               Adalah satuan pengembangan terkecil dari suatu karangan.dari segi arti yang terkandung didalamnya kalimat kalimat yang membentuk suatu paragraf umumnyadapat dibagi dua yaitu kalimat topik dan kalimat jabaran. Pikiran pokok paragraf terdapat dalam kalimat pertama atau kalimat terakhir paragraf tersebut.namun ada juga pengarang yang meletakan pikiran pokok diawal dan diakhir ini biasanya kalimat terakhir itu berupa penekanan kembali kalimat yang diawal.
               Dalam paragraf naratif seluruh paragraf harus dibaca terlebih dulu sebelum menyimpulkan kalimat pokok.
               Untuk menjabarkan kalimat pokok pengarang menggunakan berbagai cara seperti memberikan contoh, ilustrasi, definisi perbandingan, pertentangan, uraian kornologis dan uraian sebab akibat.

2.Menentukan pikiran pokok dan pikiran jabaran

               Teknik membaca yang paling tepat dalam hal ini adalah baca-layap dan baca-tatap.
Menemukan pikiran pokok, pikiran jabaran, dan pengertian keseluruhan paragraf.


Paragraf 1
Dua buah satuan waktu yang utama kita pakai sekarang ini ialah hari dan tahun. Kedua pengukuran waktu tersebut berasal dari ketentuan yang didasarkan pada gerakan yang dibuat oleh bumi. Cara bumi berputar pasa sumbunya memberikan kepadda kita hari-hari yang berdasarkan kedudukan  matahari dipandang dari segi berpijak di bumi. Perjalanan yang ditempuh bumi berkeliling matahari memberikan kepada kita perhitungan tahun berdasarkan letak matahari dipandang dari arah bumi.

(dari”kenapa dan mengapa”, hal.11)


Pikiran pokok  :           satuan waktu ialah hari dan tahun.
Pikiran jabaran:           pengukuran waktu berdasarkan gerakan bumi.
                                    Putaran pada sumbu menentukan hari.
                                    Perjalanan keliling matahari menentukan tahun.
Pengarang menggunakan metode deduktif , terlihat dari koherensi pikiran-pikiran yang terkandung pada paragraf itu.
Paragraf 2
               Penelitian Sarlito dan kawan-kawan (2 hal 65) menyimpulkan bahwa 25% mahasiswa tidak memiliki tokoh ideal/ tokoh yang dikagumi. Namun diantara tokoh yang dikagumi itu hanya sedikit sekali tokoh nasional yang masih hidup. Kebanyakan adalah tokoh luar negeri atau tokoh  sejarah. Mungkin ini merupakan indikasi akan kurangnya tokoh nasional yang mempunyai wibawa terhadap mahasiswa. Kalau hal ini benar, maka berarti generasi muda mahasiswa akan berkembang kearah yang tidak menentu karena tidak ada tokoh identifikasi nasional yang bisa membimbing arah perkembangan tersebut.
(dari “analisis pendidikan” Thn. ɪɪ, No.2, 1981,hal. 94 )
Metode yang digunakan metode induktif.
Paragraf 3
               Program bimbingan dan penyeluruhan tidak hanya bersifat penyembuhan melainkan juga pencegahan dan pengembangan yang diberikan kepada semua siswa di sekolah yang bersangkutan. Pelayanan bimbingan dilakukan untuk lebih menjamin tercapainya perkembangan siswa secara optimal sehingga mereka dapat mengembangkan segala potensi yang ada pada dirinya untuk menjadi individu yang mampu mandiri. Kemandiriannya ini kemudian dapat digunakan untuk memberi sumbangan yang bebrarti kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam bentuk takwa kepada-Nya. Jadi pelayanan bimbingan ini tidak terbatas pada bimbingan belajar, melainkan mencangkup perkembangan pribadi dan kesejahtraan siswa disekolah, lingkungan, keluarga, dan masyarakat.
(Dari “Analisis Pendidikan”  Thn.ɪɪ, Nomor 2, 1981 hal. 148 )
               Dalam kalimat terakhir secara struktur luar memang tidak sama dengan kalimat pertama namun makna kalimat itu adalah sama.


BAB DELAPAN
MEMBACA ARTIKEL
1.      Arti artikel

a)             Empat Bentuk Karangan

Narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi.
Narasi: didalamnya peristiwa disajikan secara kornologis. Contoh: otobiografi, cerpen, novel.
Deskripsi: keadaan atau kejadian dilukiskan sehidup-hidupnya sehingga pembaca seakan-akan menyaksikannya sendiri. Contoh: cerpen, novel.
Eksposisi: berisi penjelasan yang informatif atau instruktif tentang beerbagai aspek kehidupan. Contoh: artikel-artikel pada surat kabar.
Argumentasi: meyakinkan pembaca akan sifat atau pendapat pengarang tentang sesuatu. Contoh: artikel atau karangan lain yang bersifat ilmiah.
b)             Struktur Artikel
Pada umumnya artikel terdiri dari judul,pendahuluan,batang tubuh serta penutup.
·         Judul artikel: biasanya dibuat semenarik mungkin
·         Pendahuluan: berisi latar pikiran pokokyang dibahas pada artikel.
·         Latar belakang: keadaan, peristiwa, dan lain-lain yang merupakan sebab mengapa pengarang membicarakan pikiran pokok dalam artikel itu. Dalam pendahuluan pengarang akan mengutarakan secara singkat pikiran pokok yang akan dibahas.
·         Uraian-uraian tentang pikiran pokok yang hendak disampaikan pengarang.
·         Penutup: rangkuman dari segala yang telah dibicarakan dalam artikel.

2.      Memahami artikel

a)      Menemukan pikiran pokok
Langkah-langkahnya:
·         Baca judul dan pendahuluan atau paragraf pendahuluan artikel bersangkutan dengan cepat dan teliti berdasarkan bacaan.
·         Untuk membuktikan benar tidaknya dengan teknik baca layap bacalah dengan cepat paragraf itu dari artikel tersebut. Baca hanya kalimat topik saja. Jika ada bacalah tiap subjudul dan hubungkan dengan pikiran pokok.
·         Jika dugaan benar setelah membaca layap paragraf-paragraf dan sub-subjudul batang tubuh yang dimaksud maka akan mengetahui pikiran pokok.
·         Jika artikel memiliki abstrak seperti yang telah dikemukakan oleh poin 1 dan 2 maka pikiran pokok dapat diketahui dengan membaca abstrak tersebut secara cepat.
b)      Memahami pikiran jabaran
Dilakukan dengan:
·         Bacalah paragraf-paragraf batang tubuh dengan mempergunakan teknik membaca yang telah dibicarakan pada bab sebelumnya.
·         Dalam membaca perhatikan selalu hubungan sebab akibat, hubungan waktu dan tempat, hubungan masalah dan penyelesaian, hubungan antara dan peranan tokoh-tokoh(jika ada),dan angka-angka penting.
·         Mengingat pikiran pokokyang ada pada setiap paragraf dan memahami satu pikiran pokok dengan pikiran pokok lain.
c)      Pemahaman keseluruhan
Dibuktikan dengan mencoba merumuskan pengertian keseluruhan dengan kata-kata sendiri.
d)     Pemantapan pengertian
Pikiran pokok                          : tanpa membaca artikel keseluruhan, dengan cepat maka pikiran pokok tidak akan diketahui.
Pikiran jabaran                        : pikiran jabaran, berhubungan satu dan yang lain. Untuk mencari pikiran jabaran teknik membaca yang baik diperlukan agar tidak harus menbaca seluruh kalimat untuk menemukannya.
Pemahaman keseluruhan         : diperoleh dengan membaca penutup artikel tersebut secara cepat.






BAB SEMBILAN
MEMBACA BUKU

1.      Jenis-jenis buku

Menurut sifat isinya karangan-karangan yang berbentuk prosa dapat dibagi dua jenis fiksi dan non fiksi. Fiksi adalah karangan yang isinya bersifat khayal. Sedangkan nonfiksi menurut bidang bahasanya berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, hukum, politik, agama, sejarah, biografi, propaganda, kritik, dan matematik.

2.      Struktur buku

Tiga bagian besar sebuah buku berdasarkan informasi-informasi yang terkandung didalamnya, yaitu: bagian informasi permulaan, bagian informasi pokok, bagian informasi pelengkap. Bagian-bagian besar tersebut ternagi lagi dan setiap bagian mengandung informasi tertentu.

§  Bagian permulaan
1)      Kulit luar/halaman luar, judul buku, nama pengarang, terkadang juga nama penerbit dan tanda edisi.
2)      Halaman judul khusus, hanya judul buku saja.
3)      Halaman judul, judul buku, nama pengarang, dan nama penerbit ( terkadangtanda edisi terdapat pada halaman ini).
4)      Halaman tahun penerbitan, berisi tahun penerbitan buku, cetakan, nama penerbit, hak pengarang dan informasi lainnya.
5)      Halaman pernyataan terima kasih, ucapan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah memberikan bantuannya terhadap penulisan atau penerbitan.
6)      Halaman pernyataan khusus,pernyataan terima kasih kepada anggota keluarga..
7)      Halaman daftar isi, daftar isi buku berserta nomer halamannya.
8)      Halaman pengantar, berisi informasi mengenai latar belakang penulisan buku, tujuan penulisan, garis besar pokok pikiran yang dibahas, susunan isi buku, dan sasaran buku
9)      Halaman abstrak, rangkuman dari pikiran-pikiran yang diuraikan buku tersebut. Terdapat sebelum batang tubuh/ bagian pokok.
Kesembilan bagian tersebut tidak selalu dijumpai dalam setiap buku.

§  Bagian pelegkap buku
1)      Penutup, berisi kesimpulan, implikasi, saran dan pandangan yang berkaitan dengan pikiran pokok yang telah dibicarakan
2)      Daftar istilah, berisi penjelasan atau arti terhadap istilah khusus yang digunakan didalam buku tersebut.
3)      Lampiran, berisi informasi infomasi tambahan untuk memperkuat pembahasan pikiran pokok.
4)      Kepustakaan, berisi daftar litelatur, yang merupakan sumber informasi bagi pengarang.
5)      Indeks, terbagi dua indeks pengarang dan indeks topik. Indeks pengarang berisi: petunjuk untuk mencari penyelesaian yang terdapat dalam bagian pokok buku. Sedangkan indeks topik berisi petunjuk penyelesaian untuk menyelesaikan suatu topik, konsep, istilah, dan lain-lain.

3.      Metode dan teknik membaca buku

1)      Membaca untuk informasi tertentu
Yang dimaksud informasi tertentu disisni yaitu tiga macam: isi umum buku, isi bab atau seksi tertentu, dan penjelasan tentang istilah, definisi, dan sebagainya.

            Isi umum buku ialah, pikiran pokok, dan pikiran jabaran secara umum. Informasi yang diperlukan adalah informasi fokus.

            Pikiran jabaran umum adalahisi umum yang padat dari uraiam-uraianmengenai pikiran pokok. Untuk menumukan isi umum yang perlu dibaca ialah pendahuluan tiap bab, rangkuman pada akhir bab, judul tiap bab, dan kalimat topik paragraf pertama dari tiap bab.

            Pada setiap alhiir bab isi umum uraian tiap bab dapat diperoleh dengan membaca rangkuman, tanpa membaca bagian-bagian lain. Ada tidaknya rangkuman yang dimaksud dapat dilihat pada daftar isi.

            Jika pendahuluan serta rangkuman secara khusus tidak ada. Maka isi umum pikiran jabaran dapat disimpulkan dari isi judul tiap bab dan isi topik paragraf pertama dari bab itu.

            Pikiran pokok dan isi umum pikiran-pikiran jabaran sebaiknya dirangkaikan dan dirumuskan secara padat. Mengetahui isi bab dengan cepat , yang perlu dibaca adalah pendahuluan bab, jika pendahuluan tidak ada secara khusus maka judul bab dan kalimat topik paragraf pertama perlu dibaca. Tetapi untuk mengetahui isi bab secara terperincibdan menyaluruh maka keseluruhannya perlu dibaca.

            Informasi yang ketiga ialah penjelasan tertentu tentang sesuatu yang diperlukan, misalnya arti suatu istilah, penjelasan tentang suatu konsep, pendapat seorang ahli, referensi tertentu, dan lain-lain.untuk menemukan semua informasi ini bagian-bagian buku yang dibaca ialah daftar istilah, indeks dan kepustakaan.

            Dari semua uraian tersebut jelas bahwa sebuah buku yang tebal sekalipun dapat dengan relatif singkat dibaca jika hanya untuk menemukan informasi tertentu seperti yang diungkap diatas. Oleh sebab itu pembaca yang efisien dan efektif selalu menggunakan teknik-teknik itu.

2)      Membaca untuk studi
Membaca untuk studi berbeda dengan membaca untuk menemukan informasi. Membaca untuk studi ialah membaca keseluruhan, baik pikiran pokok maupun pikiran-pikiran jabaran,sehingga mendapatkan pemahaman yang komprehensif mengenai isi buku tersebut.untuk itu pembaca yang efisien dan efektif memerlukan persiapan dan metode-metode disamping keempat teknik membaca yang telah dibicarakan pada bab sebelumnya.

o   Persiapan
Kosentrasi diperlukan dalam membaca ini. Tiga kondisi yang perlu dipersiapkan: a. Kesehatan, kesegaran, dan ketenangan rohani dan jasmani; b. Kesegaran dan ketenangan tempat; c. Keteraturan waktu.
Kesehatan dan kesegaran diperlukan untuk dapat membaca dengan penuh kosentrasi, kesehatan, kesegaran, dan ketenangan badan perlu dipersiapkan sebelum membaca.
Tempat membaca juga perlu dalam keadansegar dan tenang. Kebersihan, kerapian, keteraturan ruang menimbulkan kesegaran dan ketenangan.
Waktu membaca untuk studi perlu teratur dan tetap. Dengan persiapan-persiapan umum diatas akan membuat pembaca mendapat hasil maksimal.

o   Dua metode
a.       CATU (Cari, Tulis-kembali, Uji)
b.      SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulang)
Metode CATU adalah metode yang biasa dipakai dalam membaca artikel, bahan kuliah, dan bacaan ilmiah lainnya.
Metode SURTABAKU, umumnya dipakai dalam membaca buku teks tetapi dapat juga dipergunakan dalam membaca artikel untuk studi. Langkah-langkah dalam metode ini berkaitan eratdan merupakan suatu proses, apabila telah terlatih melakukannya proses itu akan berlangsung lebih efisien dan efektif.

o   Tanda-tanda penting
Tanda-tanda ini dapat memantapkan pengertian tentangisi buku dan mempercepat penemuanbutir-butir penting dalam bacaan.




BAB SEPULUH
MEMBACA SURAT KABAR
1.      Jenis jenis isi

Isi utama surat kabar secara umum dapat dibagi atas jenis-jenis pokok berikut:
a.       Berita,
b.      Opini,
c.       Iklan,
d.      Pemberitahuan, dan
e.       Fiksi.
Sebagian besar surat kabar berupa berita, dengan demikian secara umum berita ialah laporan yang benar dan pada waktunya tentang sesuatu peristiwa yang terjadi dalam masyarakat, tentang sesuatu pendapat baru, atau tentang apa saja yang merupakan fakta dan yang menarik serta perlu bagi pembaca umumnya. Ciri-ciri dasarnya: faktual, objektif, menarik, dan berguna bagi umum.

Opini ialah pandangan surat kabar atau penulis tentang sesuatu pristiwa, pikiran atau pandangan yang terjadi atau hidup dalam masyarakat. Opini merupakan pandangan surat kabar biasanya disajikan dalam bentuk tajuk rencana, komentar, pojok,dan karikatur, sedangkan opini merupakan pandangan penulis disajikan dalam bentuk karangan khusus, surat pembaca, atau kolum. Dapat dikatakan opini adalah hasil analisis pikiran dari surat kabar atau penulis bersangkutan.

Iklan, adalah informasi yang bersifat komersial, sedangkan pemberitahuan adalah informasi yang berupa pengumuman tentang sesuatu peristiwa
Fiksi dalam surat kabar ialah cerpen, novel, atau cerita komik yang umumnya disajikan bersambung

2.      Stuktur isi

Struktur yang paling menarik dari semua strukturb ialah struktur berita, karena struktur ini mempunyai aspek – aspek tertentu yang tidak bisa terdapat pada karangan-karangan lainnya. Aspek pertama ialah bahwa paragraf pendahuluan adalah bagian terpenting atau isi pokok dari berita itu. Aspek yang kedua ialah bahwa pendahuluan itu umumnya sudah mengandung informasi-informasi yang dapat menjawab secara umum lima pertanyaan pokok yaitu, pertanyaan-pertanyaan yang bermula dengan siapa, apa, apabila, dimana dan mengapa. Disamping lima informasi itu juga terdapat informasi yang dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana.

Sebagaimana karangan-karangan lainnya, berita juga diberi judul dan judul ini memberi gambaran umum mengenai isi berita itu. Judul umumnya terdapat pada berita yang bersifat propaganda.
Struktur opini dan fiksi umumnya sama dengan struktur karangan-karangan yang telah dibicarakan pada bab terdahulu.

Dalam hubungan stuktur iklan yang perlu dikemukakan ialah judul dan susunan informasi-informasi yang disajikan. Judul biasanya bersifat umum, dan dibuat menarik hati dengan mempergunakan teknik tipografis khusus.

Berkenaan dengan struktur pemberitahuan yang perlu dikatakan ialah suatu pemberitahuan atau pengumuman bisanya dibuat dengan jelas.

3.      Tempat isi

Pengaturan tempat isi tidak selalu sama pada setiap surat kabar. Tetapi ada hal-hal yang umumnya terdapat pada surat kabar berkenaan dengan penempatan isi tersebut. Misalnya berita-berita terpenting ditempatkan pada halaman depan. Disamping itu pengaturan tempat dimaksud juga untuk mengklasifikasi isi.

Pengaturan tempat yang baik untuk berbagai jenis surat kabar termasuk pengaturan persambungan isi dari halaman yang satu ke halaman berikut untuk membantu pembaca menemukan apa yang diinginkan. Pembaca surat kabar yang mahir biasanya mengetahui dengan pasti pada halaman mana dapat ditemukannya jenis isi yang diperlukannya.

4.      Metode dan teknik membaca surat kabar

Untuk membaca surat kabar dengan efisien dan efektif, pembaca perl mengetahui dengan baik jenis-jenis isi yang diemukakan pada bagian satu diatas. Pengetahuan ini diperlukan karena tanpa itu pembaca tidak dapat menentukan infomasi fokus dengan tepat.

Setelah mengetahui jenis-jenis isi tersebut pembaca perlu mengetahui struktur isi terutama struktur berita. Dalam membaca berita, informasi fokus ialah jawaban kelima pertanyaan pokok.

Judul berita bisanya menggambarkan isi pokok berita itu. Oleh karena itu, seorang pembaca harus dapat mengetahui isi berita yang terdapat dalm surat kabar secara umum dengan memakai teknik baca-layap. Tetapi dalam hubungan fungsi judul berita, pembaca perlu berhati-hati karena judul dapat juga tidak sesuai dengan isi berita.

Akhirnya untuk dapat meningkatkan efisiensi membaca, pembaca perlu mengetahui dengan pasti tempat setiap jenis isi pada halaman-halaman surat kabar yang dibacanya. Untuk mengetahui pandangan surat kabar mengenai suatu peristiwa pembaca perlu membaca dengan teliti tajuk rencana surat kabar. Selain itu pembaca perlu juga memperhatikan atau membaca komentar, pojok, dan karikatur yang ada.

Untuk mengetahui piiran dan pendangan penulis tentang isu, topik, peristiwa atau hal, pembaca perlu membaca karangan-karangan khusus dan barangkali surat-surat pembaca.

Hubungan membaca berita, dengan membaca opini pembaca perlu mengtahui tempat dan pengturan persambungan isi pada halaman surat kabar bersangkutan. Membaca iklan dan pemberitahuan, yang perlu dietahui mengenai membaca iklan dan pemberritahuan ialah struktur kedua jenis isi tersebut dan juga tempat kedunya dalam surat kabar.

Dalam uraian diatas, dapat dilihat bahwa pada dasarnya isi surat kabar yang paling poko ialah berita dan opini. Perbedaan kedua jenis isi ini sangat mendasar dan pembaca perlu sekali menydarinya. Berita pada dasarnya adalah fakta-fakta yang disususn sedemikian rupa sehingga menarik, dengan demikian berita adalah kenyataan-kenyataan yang benar dan berguna bagi umum. Sedangkan opini adalah pandangan, pikiran, atau sikap surat kabar atau penulis.