NAMA : TANTRI APRIYANA
NIM : 120388201123
KELAS : E 4
BAB DUA
DIANOGSIS SENDIRI
1. mengetahui
posisi awal
Posisi
ialah
a) Ada
tidaknya kebiasaan yang tidak efisien pada sesseorang, sadar atau tidak,
sewaktu membaca yang mempengaruhi kemampuan membaca orang tersebut.
b) Kemampuan
membaca.
Dengan mengetahui posisi awal, kebiasaan
yang tidak efisien akan dapat ditinggalkan secara efektif, karena sudah dapat
dijadikan sasaran pasti dari kegiatan-kegiatan, melalui penjelasan-penjelasan,
latihan-latihan, dan kegiatan-kegiatan.
2. kebiasaan
yang tidak efisien
Kebiasaan
yang biasanya mengurangi kemampuan membaca walaupun untuk maksud tertentu
kebiasaan itu diperlukan. Cepat lambatnya seseorang mencapai kemampuan membaca
yang diharapkan, tergantung pada cepat lambatnya orang tersebut meninggalkan
kebiasaan-kebiasaan yang tidak efisien itu.
Kebiasaan-kebiasaan
yang tidak efisien:
a) Membaca
dengan suara terdengar.
b) Membaca
dengan suara berbisik.
c) Membaca
dengan bibir bergerak.
d) Membaca
dengan kepala bergerak mengikuti baris bacaan.
e) Membaca
dengan menunjuk baris bacaan dengan jari, pensil atau benda lainnya.
f) Membaca
kata demi kata.
g) Susah
mengadakan kosentrasi sewaktu membaca.
h) Cepat
lupa isi bagian-bagian bacaan yang telah dibaca.
i)
Tidak dapat dengan cepat menemukan
informasi tertentu yang diperlukan dalam bacaan.
j)
Jarang membaca.
3. mengukur
kemampuan membaca
Cara mengukur kemampuan membaca
ialah: jumlah kata yang dapat dibaca per menit dikalikan dengan presentase
pemahaman isi bacaan.
BAB
LIMA
INFORMASI FOKUS
1.
Arti
informasi fokus
Semua
informasi yang terdapatdalam suatu bacaan merupakan pengetahuan, tapi hanya
sebagian informasi saja dari informasi-informasi itu yang dibutuhkan pada
kesempatan membaca tertentu.
2.
Menentukan
informasi fokus
a) Untuk
mengatasi suatu masalah yang sedang dihadapi pada suatu waktu, seseorang
memerlukan informasi tertentu.
b) Dalam
hal membaca umumnya, informasi fokus biasanya dapat ditentukan sebagai berikut:
1.
Kalimat khususnya dalam bahasa tulisan,
mempunyai bagian-bagian yang mengandung makna pokok kalimat atau proposisi.
2.
Suatu paragraf yang baik mengandung
pikiran pokok dan jabaran pikiran pokok itu.
3.
Suatu artikel yang baik juga mengandung
pikiran pokok dan jabarannya, pikiran pokok yang dimaksud ini tergambar pada
judul artikel, dan lebih tergambar setelah membaca pendahuluan atau paragraf
pendahuluan.
4.
Setiap buku yang baik juga terdapat
pikiran pokok dan jabaran pokok, pikiran pokok yang dimaksud biasanya tergambar
secara umum pada judul buku dan akan lebih jelas setelah membaca judul bab-bab
dan sub-subbab buku yang terdapat pada daftar isi.
3.
Teknik-teknik
menentukan informasi fokus
a.
Baca pilih ialah pembaca memilih bacaan
atau bagian-bagian bacaan yang dianggap relevan, atau berisi informasi fokus
yang ditentukan.
b.Baca
lompat ialah pembaca memilih bagian-bagian bacaan yang dianggap relevan dengan
cara melompatinya atau melampauinya.
c.
Baca layap ialah membaca dengan cepat
untuk mengetahui isi umum suatu bacaan atau bagiannya.
d.
Baca tatap ialah membaca dengan cepat
dan memusatkan perhatian untuk menemukan informasi fokus yang telah ditentukan.
BAB
ENAM
KOMPETENSI
KEBAHASAAN
1.Arti kompetensi kebahasaan
Adalah kemampuan dan kepekaan
seseorang dalam menggunakan kemampuannya dalam menggunakan kaidah-kaidah tata
bahasa yang dalam bahasa tulisan lebih baik dari bahasa lisan. Pembaca
sebaiknya, bahkan seharusnya memiliki kompetensi kebahasaan yang kuat. Berikut
ini akan dibicarakan beberapa masalah utama yang bekenaan dengan peranan
kompetensi kebahasaan dalam membaca, yang diikuti oleh beberapa latihan.
2.Beberapa masalah
·
Kurang peka terhadap penanda-penanda
konstektual
·
Kekeliruan karena persamaan bentuk
·
Kurang memahami arti
a.
Penanda-penanda
konstektual
Terdapat
pada semua tingkatan bahasa (fonologi, morfologi, sintaksis, sematik). Pada
fonologi penanda-penanda konstektual berkaitan dengan susunan fonem yang
membentuk kata yang realisasinya berupa ejaan. Pada tingkat morfologi
penanda-penanda konstektual berkaitan dengan afikasi(sangat penting berpengaruh
pada jenis kata dan arti serta susunan kalimat), reduplikasi(pengulangan) dan
pemajemukan. Pada sintaksis penanda -penanda konstektual yang paling pokok
ialah yang bekenaan dangan kata-kata isi dan kata-kata struktur.
Proposi
pokok adalah makna pokok suatu kalimat. Penanda-penanda konstektual seperti
dimaksud harus ditemukan untuk menangkap proposi pokok yang mmerupakan makna
pokok kalimat.
b.
Persamaan
bentuk
Kata-kata
yang sama bentuknya dapat membuat kekeliruan saat membaca oleh karena itu
pembaca harus peka terhadap perbedaan itu, contoh
Ø Kurang
penerangan dalam ruangan itu
(lampu
atau cahaya)
Ø Dia
memberi penerangan tentang keluarga berencana
(penjelasan
infomasi)
c.
Berbagai
arti
Pembaca haruslah mengetahui dan peka terhadap
berbagai jenis arti, seperti arti lesikal, struktual, denotatif, konotatif, dan
beberapa arti kiasan seperti metafora, personifikasi, hiperbol metonimia,
aliterasi, dan sebagainya. Arti lesikal adalah kata itu seperti yang terdapat
dalam kamus yang mencakup arti denotatif dan konotatif. Arti struktualadalah
arti fungsional dalam kalimat. Arti denotatif ialah arti yang berupa sesuatu
yang dinyatakan oleh kata bersangkutan. Arti konotatif ialah arti tambahanyang
biasanya bersikap emosional.
BAB TUJUH
MEMBACA PARAGRAF
1.Arti paragraf
Adalah satuan pengembangan
terkecil dari suatu karangan.dari segi arti yang terkandung didalamnya kalimat
kalimat yang membentuk suatu paragraf umumnyadapat dibagi dua yaitu kalimat
topik dan kalimat jabaran. Pikiran pokok paragraf terdapat dalam kalimat
pertama atau kalimat terakhir paragraf tersebut.namun ada juga pengarang yang
meletakan pikiran pokok diawal dan diakhir ini biasanya kalimat terakhir itu
berupa penekanan kembali kalimat yang diawal.
Dalam paragraf naratif seluruh
paragraf harus dibaca terlebih dulu sebelum menyimpulkan kalimat pokok.
Untuk menjabarkan kalimat pokok
pengarang menggunakan berbagai cara seperti memberikan contoh, ilustrasi,
definisi perbandingan, pertentangan, uraian kornologis dan uraian sebab akibat.
2.Menentukan pikiran pokok dan
pikiran jabaran
Teknik membaca yang paling tepat
dalam hal ini adalah baca-layap dan baca-tatap.
Menemukan
pikiran pokok, pikiran jabaran, dan pengertian keseluruhan paragraf.
Paragraf
1
Dua buah satuan waktu yang utama
kita pakai sekarang ini ialah hari dan tahun. Kedua pengukuran waktu tersebut
berasal dari ketentuan yang didasarkan pada gerakan yang dibuat oleh bumi. Cara
bumi berputar pasa sumbunya memberikan kepadda kita hari-hari yang berdasarkan
kedudukan matahari dipandang dari segi
berpijak di bumi. Perjalanan yang ditempuh bumi berkeliling matahari memberikan
kepada kita perhitungan tahun berdasarkan letak matahari dipandang dari arah
bumi.
(dari”kenapa dan mengapa”, hal.11)
Pikiran
pokok : satuan
waktu ialah hari dan tahun.
Pikiran
jabaran: pengukuran waktu
berdasarkan gerakan bumi.
Putaran pada
sumbu menentukan hari.
Perjalanan
keliling matahari menentukan tahun.
Pengarang
menggunakan metode deduktif , terlihat dari koherensi pikiran-pikiran yang
terkandung pada paragraf itu.
Paragraf
2
Penelitian Sarlito dan kawan-kawan (2 hal 65) menyimpulkan bahwa 25%
mahasiswa tidak memiliki tokoh ideal/ tokoh yang dikagumi. Namun diantara tokoh
yang dikagumi itu hanya sedikit sekali tokoh nasional yang masih hidup.
Kebanyakan adalah tokoh luar negeri atau tokoh
sejarah. Mungkin ini merupakan indikasi akan kurangnya tokoh nasional
yang mempunyai wibawa terhadap mahasiswa. Kalau hal ini benar, maka berarti
generasi muda mahasiswa akan berkembang kearah yang tidak menentu karena tidak
ada tokoh identifikasi nasional yang bisa membimbing arah perkembangan
tersebut.
(dari “analisis pendidikan” Thn. ɪɪ, No.2, 1981,hal. 94 )
Metode
yang digunakan metode induktif.
Paragraf
3
Program
bimbingan dan penyeluruhan tidak hanya bersifat penyembuhan melainkan juga
pencegahan dan pengembangan yang diberikan kepada semua siswa di sekolah yang
bersangkutan. Pelayanan bimbingan dilakukan untuk lebih menjamin tercapainya
perkembangan siswa secara optimal sehingga mereka dapat mengembangkan segala
potensi yang ada pada dirinya untuk menjadi individu yang mampu mandiri.
Kemandiriannya ini kemudian dapat digunakan untuk memberi sumbangan yang
bebrarti kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam bentuk takwa kepada-Nya. Jadi
pelayanan bimbingan ini tidak terbatas pada bimbingan belajar, melainkan
mencangkup perkembangan pribadi dan kesejahtraan siswa disekolah, lingkungan,
keluarga, dan masyarakat.
(Dari “Analisis
Pendidikan” Thn.ɪɪ, Nomor 2, 1981
hal. 148 )
Dalam kalimat terakhir secara
struktur luar memang tidak sama dengan kalimat pertama namun makna kalimat itu
adalah sama.
BAB
DELAPAN
MEMBACA ARTIKEL
1.
Arti
artikel
a) Empat Bentuk Karangan
Narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi.
Narasi: didalamnya peristiwa disajikan secara
kornologis. Contoh: otobiografi, cerpen, novel.
Deskripsi: keadaan atau kejadian dilukiskan
sehidup-hidupnya sehingga pembaca seakan-akan menyaksikannya sendiri. Contoh:
cerpen, novel.
Eksposisi: berisi penjelasan yang informatif atau
instruktif tentang beerbagai aspek kehidupan. Contoh: artikel-artikel pada
surat kabar.
Argumentasi: meyakinkan pembaca akan sifat atau
pendapat pengarang tentang sesuatu. Contoh: artikel atau karangan lain yang
bersifat ilmiah.
b)
Struktur Artikel
Pada
umumnya artikel terdiri dari judul,pendahuluan,batang tubuh serta penutup.
·
Judul artikel:
biasanya dibuat semenarik mungkin
·
Pendahuluan:
berisi latar pikiran pokokyang dibahas pada artikel.
·
Latar belakang:
keadaan, peristiwa, dan lain-lain yang merupakan sebab mengapa pengarang
membicarakan pikiran pokok dalam artikel itu. Dalam pendahuluan pengarang akan
mengutarakan secara singkat pikiran pokok yang akan dibahas.
·
Uraian-uraian
tentang pikiran pokok yang hendak disampaikan pengarang.
·
Penutup:
rangkuman dari segala yang telah dibicarakan dalam artikel.
2.
Memahami artikel
a)
Menemukan
pikiran pokok
Langkah-langkahnya:
·
Baca judul dan
pendahuluan atau paragraf pendahuluan artikel bersangkutan dengan cepat dan
teliti berdasarkan bacaan.
·
Untuk
membuktikan benar tidaknya dengan teknik baca layap bacalah dengan cepat
paragraf itu dari artikel tersebut. Baca hanya kalimat topik saja. Jika ada
bacalah tiap subjudul dan hubungkan dengan pikiran pokok.
·
Jika dugaan
benar setelah membaca layap paragraf-paragraf dan sub-subjudul batang tubuh
yang dimaksud maka akan mengetahui pikiran pokok.
·
Jika artikel
memiliki abstrak seperti yang telah dikemukakan oleh poin 1 dan 2 maka pikiran
pokok dapat diketahui dengan membaca abstrak tersebut secara cepat.
b)
Memahami pikiran
jabaran
Dilakukan dengan:
·
Bacalah
paragraf-paragraf batang tubuh dengan mempergunakan teknik membaca yang telah
dibicarakan pada bab sebelumnya.
·
Dalam membaca
perhatikan selalu hubungan sebab akibat, hubungan waktu dan tempat, hubungan
masalah dan penyelesaian, hubungan antara dan peranan tokoh-tokoh(jika ada),dan
angka-angka penting.
·
Mengingat
pikiran pokokyang ada pada setiap paragraf dan memahami satu pikiran pokok
dengan pikiran pokok lain.
c)
Pemahaman
keseluruhan
Dibuktikan dengan mencoba merumuskan pengertian
keseluruhan dengan kata-kata sendiri.
d)
Pemantapan
pengertian
Pikiran
pokok : tanpa
membaca artikel keseluruhan, dengan cepat maka pikiran pokok tidak akan
diketahui.
Pikiran jabaran :
pikiran jabaran, berhubungan satu dan yang lain. Untuk mencari pikiran jabaran
teknik membaca yang baik diperlukan agar tidak harus menbaca seluruh kalimat
untuk menemukannya.
Pemahaman keseluruhan : diperoleh dengan membaca penutup artikel tersebut secara
cepat.
BAB
SEMBILAN
MEMBACA BUKU
1.
Jenis-jenis buku
Menurut sifat isinya
karangan-karangan yang berbentuk prosa dapat dibagi dua jenis fiksi dan non
fiksi. Fiksi adalah karangan yang isinya bersifat khayal. Sedangkan nonfiksi
menurut bidang bahasanya berkaitan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, hukum,
politik, agama, sejarah, biografi, propaganda, kritik, dan matematik.
2.
Struktur buku
Tiga bagian besar sebuah
buku berdasarkan informasi-informasi yang terkandung didalamnya, yaitu: bagian
informasi permulaan, bagian informasi pokok, bagian informasi pelengkap.
Bagian-bagian besar tersebut ternagi lagi dan setiap bagian mengandung
informasi tertentu.
§ Bagian permulaan
1)
Kulit luar/halaman
luar, judul buku, nama pengarang, terkadang juga nama penerbit dan tanda edisi.
2)
Halaman judul
khusus, hanya judul buku saja.
3)
Halaman judul,
judul buku, nama pengarang, dan nama penerbit ( terkadangtanda edisi terdapat
pada halaman ini).
4)
Halaman tahun
penerbitan, berisi tahun penerbitan buku, cetakan, nama penerbit, hak pengarang
dan informasi lainnya.
5)
Halaman
pernyataan terima kasih, ucapan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
memberikan bantuannya terhadap penulisan atau penerbitan.
6)
Halaman
pernyataan khusus,pernyataan terima kasih kepada anggota keluarga..
7)
Halaman daftar
isi, daftar isi buku berserta nomer halamannya.
8)
Halaman
pengantar, berisi informasi mengenai latar belakang penulisan buku, tujuan
penulisan, garis besar pokok pikiran yang dibahas, susunan isi buku, dan
sasaran buku
9)
Halaman abstrak,
rangkuman dari pikiran-pikiran yang diuraikan buku tersebut. Terdapat sebelum
batang tubuh/ bagian pokok.
Kesembilan bagian tersebut tidak selalu dijumpai
dalam setiap buku.
§ Bagian pelegkap buku
1)
Penutup, berisi
kesimpulan, implikasi, saran dan pandangan yang berkaitan dengan pikiran pokok
yang telah dibicarakan
2)
Daftar istilah,
berisi penjelasan atau arti terhadap istilah khusus yang digunakan didalam buku
tersebut.
3)
Lampiran, berisi
informasi infomasi tambahan untuk memperkuat pembahasan pikiran pokok.
4)
Kepustakaan,
berisi daftar litelatur, yang merupakan sumber informasi bagi pengarang.
5)
Indeks, terbagi
dua indeks pengarang dan indeks topik. Indeks pengarang berisi: petunjuk untuk
mencari penyelesaian yang terdapat dalam bagian pokok buku. Sedangkan indeks
topik berisi petunjuk penyelesaian untuk menyelesaikan suatu topik, konsep,
istilah, dan lain-lain.
3.
Metode dan teknik membaca buku
1)
Membaca untuk
informasi tertentu
Yang
dimaksud informasi tertentu disisni yaitu tiga macam: isi umum buku, isi bab
atau seksi tertentu, dan penjelasan tentang istilah, definisi, dan sebagainya.
Isi umum buku ialah, pikiran pokok, dan pikiran jabaran
secara umum. Informasi yang diperlukan adalah informasi fokus.
Pikiran jabaran umum adalahisi umum yang padat dari
uraiam-uraianmengenai pikiran pokok. Untuk menumukan isi umum yang perlu dibaca
ialah pendahuluan tiap bab, rangkuman pada akhir bab, judul tiap bab, dan
kalimat topik paragraf pertama dari tiap bab.
Pada setiap alhiir bab isi umum uraian tiap bab dapat
diperoleh dengan membaca rangkuman, tanpa membaca bagian-bagian lain. Ada
tidaknya rangkuman yang dimaksud dapat dilihat pada daftar isi.
Jika pendahuluan serta rangkuman secara khusus tidak ada.
Maka isi umum pikiran jabaran dapat disimpulkan dari isi judul tiap bab dan isi
topik paragraf pertama dari bab itu.
Pikiran pokok dan isi umum pikiran-pikiran jabaran
sebaiknya dirangkaikan dan dirumuskan secara padat. Mengetahui isi bab dengan
cepat , yang perlu dibaca adalah pendahuluan bab, jika pendahuluan tidak ada
secara khusus maka judul bab dan kalimat topik paragraf pertama perlu dibaca.
Tetapi untuk mengetahui isi bab secara terperincibdan menyaluruh maka
keseluruhannya perlu dibaca.
Informasi yang ketiga ialah penjelasan tertentu tentang
sesuatu yang diperlukan, misalnya arti suatu istilah, penjelasan tentang suatu
konsep, pendapat seorang ahli, referensi tertentu, dan lain-lain.untuk
menemukan semua informasi ini bagian-bagian buku yang dibaca ialah daftar
istilah, indeks dan kepustakaan.
Dari semua uraian tersebut jelas bahwa sebuah buku yang
tebal sekalipun dapat dengan relatif singkat dibaca jika hanya untuk menemukan
informasi tertentu seperti yang diungkap diatas. Oleh sebab itu pembaca yang
efisien dan efektif selalu menggunakan teknik-teknik itu.
2)
Membaca untuk
studi
Membaca
untuk studi berbeda dengan membaca untuk menemukan informasi. Membaca untuk
studi ialah membaca keseluruhan, baik pikiran pokok maupun pikiran-pikiran
jabaran,sehingga mendapatkan pemahaman yang komprehensif mengenai isi buku
tersebut.untuk itu pembaca yang efisien dan efektif memerlukan persiapan dan
metode-metode disamping keempat teknik membaca yang telah dibicarakan pada bab
sebelumnya.
o Persiapan
Kosentrasi diperlukan dalam membaca
ini. Tiga kondisi yang perlu dipersiapkan: a. Kesehatan, kesegaran, dan
ketenangan rohani dan jasmani; b. Kesegaran dan ketenangan tempat; c.
Keteraturan waktu.
Kesehatan dan kesegaran diperlukan
untuk dapat membaca dengan penuh kosentrasi, kesehatan, kesegaran, dan
ketenangan badan perlu dipersiapkan sebelum membaca.
Tempat membaca juga perlu dalam
keadansegar dan tenang. Kebersihan, kerapian, keteraturan ruang menimbulkan
kesegaran dan ketenangan.
Waktu membaca untuk studi perlu
teratur dan tetap. Dengan persiapan-persiapan umum diatas akan membuat pembaca
mendapat hasil maksimal.
o Dua metode
a.
CATU (Cari,
Tulis-kembali, Uji)
b.
SURTABAKU
(Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulang)
Metode CATU adalah metode yang
biasa dipakai dalam membaca artikel, bahan kuliah, dan bacaan ilmiah lainnya.
Metode SURTABAKU, umumnya dipakai
dalam membaca buku teks tetapi dapat juga dipergunakan dalam membaca artikel
untuk studi. Langkah-langkah dalam metode ini berkaitan eratdan merupakan suatu
proses, apabila telah terlatih melakukannya proses itu akan berlangsung lebih
efisien dan efektif.
o Tanda-tanda penting
Tanda-tanda ini dapat memantapkan pengertian
tentangisi buku dan mempercepat penemuanbutir-butir penting dalam bacaan.
BAB
SEPULUH
MEMBACA SURAT KABAR
1.
Jenis jenis isi
Isi utama surat kabar secara umum dapat dibagi atas
jenis-jenis pokok berikut:
a.
Berita,
b.
Opini,
c.
Iklan,
d.
Pemberitahuan,
dan
e.
Fiksi.
Sebagian besar surat kabar berupa
berita, dengan demikian secara umum berita ialah laporan yang benar dan pada
waktunya tentang sesuatu peristiwa yang terjadi dalam masyarakat, tentang
sesuatu pendapat baru, atau tentang apa saja yang merupakan fakta dan yang
menarik serta perlu bagi pembaca umumnya. Ciri-ciri dasarnya: faktual,
objektif, menarik, dan berguna bagi umum.
Opini ialah pandangan surat kabar
atau penulis tentang sesuatu pristiwa, pikiran atau pandangan yang terjadi atau
hidup dalam masyarakat. Opini merupakan pandangan surat kabar biasanya
disajikan dalam bentuk tajuk rencana, komentar, pojok,dan karikatur, sedangkan
opini merupakan pandangan penulis disajikan dalam bentuk karangan khusus, surat
pembaca, atau kolum. Dapat dikatakan opini adalah hasil analisis pikiran dari
surat kabar atau penulis bersangkutan.
Iklan, adalah informasi yang
bersifat komersial, sedangkan pemberitahuan adalah informasi yang berupa
pengumuman tentang sesuatu peristiwa
Fiksi dalam surat kabar ialah
cerpen, novel, atau cerita komik yang umumnya disajikan bersambung
2.
Stuktur isi
Struktur yang paling menarik dari semua strukturb
ialah struktur berita, karena struktur ini mempunyai aspek – aspek tertentu
yang tidak bisa terdapat pada karangan-karangan lainnya. Aspek pertama ialah
bahwa paragraf pendahuluan adalah bagian terpenting atau isi pokok dari berita
itu. Aspek yang kedua ialah bahwa pendahuluan itu umumnya sudah mengandung
informasi-informasi yang dapat menjawab secara umum lima pertanyaan pokok
yaitu, pertanyaan-pertanyaan yang bermula dengan siapa, apa, apabila, dimana
dan mengapa. Disamping lima informasi itu juga terdapat informasi yang dapat
menjawab pertanyaan tentang bagaimana.
Sebagaimana karangan-karangan lainnya, berita juga
diberi judul dan judul ini memberi gambaran umum mengenai isi berita itu. Judul
umumnya terdapat pada berita yang bersifat propaganda.
Struktur opini dan fiksi umumnya sama dengan
struktur karangan-karangan yang telah dibicarakan pada bab terdahulu.
Dalam hubungan stuktur iklan yang perlu dikemukakan
ialah judul dan susunan informasi-informasi yang disajikan. Judul biasanya
bersifat umum, dan dibuat menarik hati dengan mempergunakan teknik tipografis
khusus.
Berkenaan dengan struktur pemberitahuan yang perlu
dikatakan ialah suatu pemberitahuan atau pengumuman bisanya dibuat dengan
jelas.
3.
Tempat isi
Pengaturan tempat isi tidak selalu sama pada setiap
surat kabar. Tetapi ada hal-hal yang umumnya terdapat pada surat kabar berkenaan
dengan penempatan isi tersebut. Misalnya berita-berita terpenting ditempatkan
pada halaman depan. Disamping itu pengaturan tempat dimaksud juga untuk
mengklasifikasi isi.
Pengaturan tempat yang baik untuk berbagai jenis
surat kabar termasuk pengaturan persambungan isi dari halaman yang satu ke
halaman berikut untuk membantu pembaca menemukan apa yang diinginkan. Pembaca
surat kabar yang mahir biasanya mengetahui dengan pasti pada halaman mana dapat
ditemukannya jenis isi yang diperlukannya.
4.
Metode dan teknik membaca surat kabar
Untuk membaca surat kabar dengan efisien dan
efektif, pembaca perl mengetahui dengan baik jenis-jenis isi yang diemukakan
pada bagian satu diatas. Pengetahuan ini diperlukan karena tanpa itu pembaca
tidak dapat menentukan infomasi fokus dengan tepat.
Setelah mengetahui jenis-jenis isi tersebut pembaca
perlu mengetahui struktur isi terutama struktur berita. Dalam membaca berita,
informasi fokus ialah jawaban kelima pertanyaan pokok.
Judul berita bisanya menggambarkan isi pokok berita
itu. Oleh karena itu, seorang pembaca harus dapat mengetahui isi berita yang
terdapat dalm surat kabar secara umum dengan memakai teknik baca-layap. Tetapi
dalam hubungan fungsi judul berita, pembaca perlu berhati-hati karena judul
dapat juga tidak sesuai dengan isi berita.
Akhirnya untuk dapat meningkatkan efisiensi membaca,
pembaca perlu mengetahui dengan pasti tempat setiap jenis isi pada
halaman-halaman surat kabar yang dibacanya. Untuk mengetahui pandangan surat
kabar mengenai suatu peristiwa pembaca perlu membaca dengan teliti tajuk
rencana surat kabar. Selain itu pembaca perlu juga memperhatikan atau membaca
komentar, pojok, dan karikatur yang ada.
Untuk mengetahui piiran dan pendangan penulis
tentang isu, topik, peristiwa atau hal, pembaca perlu membaca karangan-karangan
khusus dan barangkali surat-surat pembaca.
Hubungan membaca berita, dengan membaca opini
pembaca perlu mengtahui tempat dan pengturan persambungan isi pada halaman
surat kabar bersangkutan. Membaca iklan dan pemberitahuan, yang perlu dietahui
mengenai membaca iklan dan pemberritahuan ialah struktur kedua jenis isi
tersebut dan juga tempat kedunya dalam surat kabar.
Dalam uraian diatas, dapat dilihat bahwa pada
dasarnya isi surat kabar yang paling poko ialah berita dan opini. Perbedaan
kedua jenis isi ini sangat mendasar dan pembaca perlu sekali menydarinya.
Berita pada dasarnya adalah fakta-fakta yang disususn sedemikian rupa sehingga
menarik, dengan demikian berita adalah kenyataan-kenyataan yang benar dan berguna
bagi umum. Sedangkan opini adalah pandangan, pikiran, atau sikap surat kabar
atau penulis.